Watak Bulan adalah karakter atau sifat yang dimiliki oleh bulan dalam kalender Jawa. Watak Anak Berdasarkan Bulan Kelahiran
adalah karakter seseorang dilihat dari bulan kelahiran yang
bersangkutan. Seperti halnya hari dan tanggal dalam kalender Jawa, Bulan
juga memiliki watak masing-masing dalam tiap bulannya, dimana bulan
dalam kalender Jawa sama dengan bulan Masehi dan bulan Hijriyah, yang
terdiri dari 12 bulan tiap tahunnya. Bulan-bulan dalam kalender Jawa
memang disesuaikan atau diserasikan dengan bulan Hijriyah. Nama-nama
bulan dalam kalender Jawa yang sudah ditetapkan yaitu: Sura, Sapar, Mulud, Ba’da mulud, Jumadil awal, Jumadil akhir, Rajab, Ruwah, Pasa, Sawal, Dulka’dah, dan Besar.
Dari nama-nama bulan tersebut terdapat sifat atau watak yang dimiliki
oleh masing-masing bulan, misalnya bulan Sura yang memiliki watak atau
karakter “ Hera-heru “ yang berarti banyak terjadi kecelakaan, lebih
jelasnya lihat daftar berikut
Dalam masyarakat Jawa yang masih memegang teguh kebudayaan dan kepercayaan tradisional memiliki keyakinan, setiap anak yang dilahirkan tidak sendirian, ada perlengkapan yang menyertainya yang mencukupi kebutuhannya, dan bekal yang di bawa untuk menjalani kehidupan selanjutnya, diantaranya adalah yang dikenal sebagai “Sadulur Papat Limo Pancer”, namun author tidak akan membahas hal tersebut, karena belum memiliki pengetahuan yang cukup tentang hal tersebut, di samping sadulur papat limo pancer bekal yang di bawa adalah angsar atau pengaruh nasib atau yang lebih dikenal sebagai watak dari diri seseorang, yang sebenarnya angsar atau pengaruh nasib dari seseorang adalah takdir atau ketentuan dari sang Maha Tunggal, yang menciptakan alam jagat raya ini, yang diberikan kepada seseorang dan akan dijalani oleh orang tersebut.
Berbicara soal takdir, tidak semudah yang yang diucapkan, karena tiap kejadian atau peristiwa ada saling keterkaitan antara yang satu dan lainnya, namun bagi seseorang yang sudah memahami takdir akan menarik kesimpulan “ Segala apa yang terjadi adalah Kehendak tuhan”, kalau kita lihat rangkaian peristiwanya, niscaya kita akan berdecak kagum dan Insya Allah lisan ini akan berucap “ Subhanallah” dengan sendirinya, karena begitu sempurnanya rangkaian peristiwa yang terjadi, keterkaitan antara peristiwa yang satu dengan lainnya, urutan-urutan peristiwa yang terjadi begitu tertib, adanya keterkaitan dan keterlibatan orang lain dalam proses kejadiannya, proses peristiwa yang panjang dan adanya tautan ditiap-tiap kejadian, begitu sempurnanya perencanaan Sang Maha Perencana Yang Maha Sempurna. Dan bahkan jika di lakukan penelitian dengan ilmu ilmiah akan ada buktinya, karena tuhan merencanakan atau menciptakannya dengan ilmu_Nya.
Mungkin dalam pikiran kita terlintas kitab jawa adalah kitab takdir atau yang menulis kitab tersebut adalah orang yang mengetahui ketentuan tuhan? atau kitab tersebut di anggap mendahului kehendak tuhan, atau pikiran semisal hal tersebut. author tidak bisa menjawab pertanyaan semacam hal tersebut, namun patut kita pikirkan sebelum memvonis hal yang tidak kita ketahui pastinya. Tuhan menciptakan makhluqnya memiliki ciri atau tanda masing-masing, seperti misalnya orang laki-laki memiliki tanda kumis, jenggot, alat kelamin pria, jagun dan lain-lainnya. misalnya jika seseorang memiliki tanda-tanda tersebut dan asli berarti dia seorang lelaki dan lain sebagainya. Dari tanda tersebut kita mengenali sesuatu tersebut, misalnya ini sapi, kalau ini kambing, ini kerbau, ini kucing, ini anjing, ini burung, ini pohon mangga, ini pohon duren, ini pohon anggur, ini gunung, ini lautan, ini sungai dan ini-ini lainnya, kita mengenali barang, benda, hewan, dan makhluq lainnya adalah dengan tanda atau ciri dari makhluq, alam, barang, benda dsb tersebut.
Begitu halnya mengenai kitab Jawa, termasuk yang ada di artikel blog ini, kitab jawa tersebut berdasarkan dari pengalaman, pengamatan, penelitian dan lain sebagainya, yang di lakukan dalam jangka waktu yang sangat lama, dan dilakukan turun temurun, serta tidak hanya melibatkan koresponden yang sedikit. Dari tanda atau ciri tersebut orang jawa mengenali watak seseorang, mengenali angsar, keberuntungan, perjodohan dan lain sebagainya, yang di buat catatan ataupun rumus dengan gono gininya yang masih di anggap cocok, atau jitu, dan masih di pakai, dan ini suatu bukti bahwa hal tersebut masih di perlukan untuk memperkuat ikhtiar, atau berusaha, agar apa yang kita lakukan di kabulkan tuhan atau di terima oleh tuhan. Seperti petuah tetua kita, yang katanya adalah titian dari tuhan “Selamatlah orang yang berhati-hati”.
Jangan memvonis suatu hal yang belum diketahui secara pasti, perlu kita sadari bahwa kita tidak menyaksikan proses penciptaan alam ini, kita tidak mengetahui ketentuan yang di tetapkan saat proses penciptaan tersebut, dan kita tidak terlibat dalam proses penciptaan alam tersebut, namun kita di beri kuasa untuk mengenali ciptaan tersebut, memproses dan memanfaatkannya. Jika ingin mengenali watak seseorang berdasarkan bulan kelahiran, lihat daftar berikut. Watak Anak Berdasarkan Bulan Kelahiran
Watak Bulan Qomariyah
Sura
Memiliki watak “ Hera-Heru” atau banyak terjadi kecelakaanSapar
Memiliki watak “ Becike Samdya” atau baikMulud
Memiliki watak “ Apesan, Geringan” atau apes dan sakit-sakitanBa’da Mulud
Memiliki watak “ Slamet Samubarang Gawe” atau pekerjaan dilaksanakan dengan selamatJumadil awal
Memiliki watak “ Geringan genti-genti ” atau sakit bergantianJumadil akhir
Memiliki watak “ Rakhmating wong tuwo “ atau mendapat rahmat dari orang tuaRajab
Memiliki watak “ Akeh prekara “ atau akan mendapatkan banyak perkara/masalahRuwah
Memiliki watak “ Rahayu Slamet Nanging Yen Wis Tiba Brahatatau “ mendapat keselamatan namun jika sudah jatuh akan susah dan beratPasa
Memiliki watak “ Salaka lan Rejeki “ atau banyak mendapat harta dan rejekiSawal
Memiliki watak “ Akeh Sedya Ala “ banyak niat jahat hingga perlu kewaspadaan tinggiDul ka’dah
Memiliki watak “ Kinasihan Sadulur “ atau memiliki banyak cinta dari saudaraBesar
Memiliki watak “ Utama Wedi Tur Slamet “ atau nurut untuk mendapatkan keselamatan Watak Anak Berdasarkan Bulan Kelahiran. Daftar diatas adalah watak dari bulan Jawa itu sendiri, namun jika bulan tersebut digandengkan dengan kelahiran akan memiliki angsar atau pengaruh nasib berbeda, sama halnya dengan watak hari dan watak tanggal kalender Jawa, jika di gabungkan atau di gandengkan dengan kelahiran akan membentuk angsar sendiri dan tiap bulan akan memiliki perbedaan watak di banding dengan bulan lainnya.Dalam masyarakat Jawa yang masih memegang teguh kebudayaan dan kepercayaan tradisional memiliki keyakinan, setiap anak yang dilahirkan tidak sendirian, ada perlengkapan yang menyertainya yang mencukupi kebutuhannya, dan bekal yang di bawa untuk menjalani kehidupan selanjutnya, diantaranya adalah yang dikenal sebagai “Sadulur Papat Limo Pancer”, namun author tidak akan membahas hal tersebut, karena belum memiliki pengetahuan yang cukup tentang hal tersebut, di samping sadulur papat limo pancer bekal yang di bawa adalah angsar atau pengaruh nasib atau yang lebih dikenal sebagai watak dari diri seseorang, yang sebenarnya angsar atau pengaruh nasib dari seseorang adalah takdir atau ketentuan dari sang Maha Tunggal, yang menciptakan alam jagat raya ini, yang diberikan kepada seseorang dan akan dijalani oleh orang tersebut.
Berbicara soal takdir, tidak semudah yang yang diucapkan, karena tiap kejadian atau peristiwa ada saling keterkaitan antara yang satu dan lainnya, namun bagi seseorang yang sudah memahami takdir akan menarik kesimpulan “ Segala apa yang terjadi adalah Kehendak tuhan”, kalau kita lihat rangkaian peristiwanya, niscaya kita akan berdecak kagum dan Insya Allah lisan ini akan berucap “ Subhanallah” dengan sendirinya, karena begitu sempurnanya rangkaian peristiwa yang terjadi, keterkaitan antara peristiwa yang satu dengan lainnya, urutan-urutan peristiwa yang terjadi begitu tertib, adanya keterkaitan dan keterlibatan orang lain dalam proses kejadiannya, proses peristiwa yang panjang dan adanya tautan ditiap-tiap kejadian, begitu sempurnanya perencanaan Sang Maha Perencana Yang Maha Sempurna. Dan bahkan jika di lakukan penelitian dengan ilmu ilmiah akan ada buktinya, karena tuhan merencanakan atau menciptakannya dengan ilmu_Nya.
Mungkin dalam pikiran kita terlintas kitab jawa adalah kitab takdir atau yang menulis kitab tersebut adalah orang yang mengetahui ketentuan tuhan? atau kitab tersebut di anggap mendahului kehendak tuhan, atau pikiran semisal hal tersebut. author tidak bisa menjawab pertanyaan semacam hal tersebut, namun patut kita pikirkan sebelum memvonis hal yang tidak kita ketahui pastinya. Tuhan menciptakan makhluqnya memiliki ciri atau tanda masing-masing, seperti misalnya orang laki-laki memiliki tanda kumis, jenggot, alat kelamin pria, jagun dan lain-lainnya. misalnya jika seseorang memiliki tanda-tanda tersebut dan asli berarti dia seorang lelaki dan lain sebagainya. Dari tanda tersebut kita mengenali sesuatu tersebut, misalnya ini sapi, kalau ini kambing, ini kerbau, ini kucing, ini anjing, ini burung, ini pohon mangga, ini pohon duren, ini pohon anggur, ini gunung, ini lautan, ini sungai dan ini-ini lainnya, kita mengenali barang, benda, hewan, dan makhluq lainnya adalah dengan tanda atau ciri dari makhluq, alam, barang, benda dsb tersebut.
Begitu halnya mengenai kitab Jawa, termasuk yang ada di artikel blog ini, kitab jawa tersebut berdasarkan dari pengalaman, pengamatan, penelitian dan lain sebagainya, yang di lakukan dalam jangka waktu yang sangat lama, dan dilakukan turun temurun, serta tidak hanya melibatkan koresponden yang sedikit. Dari tanda atau ciri tersebut orang jawa mengenali watak seseorang, mengenali angsar, keberuntungan, perjodohan dan lain sebagainya, yang di buat catatan ataupun rumus dengan gono gininya yang masih di anggap cocok, atau jitu, dan masih di pakai, dan ini suatu bukti bahwa hal tersebut masih di perlukan untuk memperkuat ikhtiar, atau berusaha, agar apa yang kita lakukan di kabulkan tuhan atau di terima oleh tuhan. Seperti petuah tetua kita, yang katanya adalah titian dari tuhan “Selamatlah orang yang berhati-hati”.
Jangan memvonis suatu hal yang belum diketahui secara pasti, perlu kita sadari bahwa kita tidak menyaksikan proses penciptaan alam ini, kita tidak mengetahui ketentuan yang di tetapkan saat proses penciptaan tersebut, dan kita tidak terlibat dalam proses penciptaan alam tersebut, namun kita di beri kuasa untuk mengenali ciptaan tersebut, memproses dan memanfaatkannya. Jika ingin mengenali watak seseorang berdasarkan bulan kelahiran, lihat daftar berikut. Watak Anak Berdasarkan Bulan Kelahiran