Primbon
Jawa, Percayakah Anda?. Baiklah kita akan mulai dari akarnya dulu.
Kepercayaan atau Iman, jika bicara mengenai iman pastillah kita harus
beriman kepada tuhan kita, Allah SWT, "Laa Illaha Illallah
Muhammadurrosulullah", semua agama hanya memiliki 1 tuhan yakni Allah
SWT.
Nah
lalu bagaimana jika beberapa kalangan masyarakat memakai primbon
sebagai panduan atau petunjuk lain dalam hidup mereka selain Al-Quran?.
Itu yang akan kita bahas secara lebih rimci disini.
Dalam
islam jika kita percaya kepada selain Al-Quran dan hadist maka kita
dinamakn "Musyrik" (tolong ralat jika saya salah dalam mengartikan).
Namun bagaimana jika kalangan masyarakat terutama di pulau jawa
menggunakan buku yang dinamakan Primbon Jawa?. Musyrikkah? Belum Tentu.
Kenapa?
Menggunakan
atau mempercayai buku seperti Primbon Jawa bukanlah seperti kita
percaya kepada adanya Allah, Malaikat, Nabi, Al-Quran dan Hadis.
Primbon bukanlah suatu kepercayaan melainkan hanya sebagai buku panduan
biasa saja yang digunakan dalam kehidupan masyarakat di Jawa. Dalam
kasusnya adalah seperti berikut :
- Dalam Al-Quran disebutkan tentang shalat maka dalam buku lain (misalnya : Buku Tuntunan Shalat Lengkap) dijelaskan secara lebih rinci lagi menganai apa itu shalat, niat sholat, bagaimana cara mengerjakan sholat dan lain sebagainya.
Kasus diatas sama halnya dengan :
- Dalam Al-Quran disebutkan bab mengenai "Rezeki", maka di dalam Primbon Jawa diberikan informasi tambahan sebagai perimcian rezeki misalnya : Tempat arah mencari rezeki bagi orang yang lahir di hari tertentu,
Jadi
intinya Primbon disini hanya sebagai buku yang membantu memperjelas
apa yang sudah ada dalam kitab Al-Quran saja. Beda jauh dengan hadis
yang isinya lengkap, Primbon Jawa ini hanya memberikan informasi yang
sedikit saja, terbatas pada bab seperti : perjodohan, perwatakan,
rezeki dan firasat saja.
Semua
memang sudah ditakdirkan oleh Allah SWT, namun berusaha adalah jalan
untuk merubah takdir kita sendiri. Sekian sedikit artikel mengenai
"Primbon Jawa, Percayakah Anda?". Semoga bisa bermanfaat. Jika saya ada
salah dalam mengartikan saya mohon maaf.