Hari Baik Potong Rambut
- Ada sebuah kepercayaan yang turun temurun diwariskan dalam kebudayaan
masyarakat kita. Kepercayaan tersebut terkait dengan adanya hari baik
dan hari buruk untuk melakukan suatu aktivitas tertentu. Salah satunya
adalah kepercayaan tentang hari baik untuk potong rambut dan kuku.
Menurut beberapa mitos dan rumor yang beredar, potong rambut
dianggap sebagai suatu hal sakral yang tidak boleh dilakukan secara
sembarangan. Ada aturan dan hukum yang harus digunakan agar potong
rambut yang dilakukan bisa memberikan kebaikan dan menjauhkan dirinya
dari kesialan.
Nah, untuk Anda yang ingin mengetahui bagaimana aturan dan
hukum tersebut agar bisa mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari,
silakan simak pembahasan berikut ini sampai selesai.
Hari Baik Potong Rambut
Sedari dulu, perkara potong rambut memang sudah menjadi kelaziman yang
dilakukan setiap budaya di dunia. Tak heran bila kemudian masing-masing
budaya memiliki sudut pandangnya sendiri dalam mengulik perihal hukum
dan hari baik potong rambut menurut kepercayaan yang dianutnya.

1. Hari baik potong rambut menurut Islam
Menurut pendapat Imam Syafi’i, hari baik potong rambut, kuku, dan bulu
adalah hari Jumat. Lebih lanjut, memotong rambut, kuku, dan bulu
(termasuk jenggot, ketiak, kumis, dan bulu kemaluan) pada hari tersebut
juga memiliki nilai amalan sunnah. Akan tetapi, menurut pendapat
imam-imam yang lain, sebenarnya kita bisa melakukan hal yang sama di
hari-hari lainnya karena tidak ada larangannya dalam syariat Islam.
Yang
tidak dibolehkan dalam Islam terkait hukum potong rambut adalah
melakukan potong rambut, kuku, dan bulu melebihi 40 hari dari kegiatan
yang sama pada waktu sebelumnya. Larangan ini seperti yang tercantum
dalam Hadist Riwayat Muslim dan Tirmidzi berikut:
Waktu untuk memotong kumis dan kuku, mencabut bulu ketiak dan
mencukur bulu kemaluan hendaknya tidak melebihi 40 hari (HR. Muslim dan
Tirmidzi).
2. Hari baik potong rambut menurut Primbon
Leluhur kita yang menguasai Nusantara pada masa silam juga memiliki
pandangan tersendiri terkait hari baik potong rambut. Meskipun tidak
sepenuhnya dihasilkan dari pemikiran pribumi sendiri, melainkan ada
sumbangsih pemikir ulama Islam Moderat, namun pandangan tentang hari
baik potong rambut ini cukup banyak diyakini masyarakat saat ini.
Berdasarkan
pandangan primbon, setiap hari memiliki nilai tersendiri bila digunakan
untuk memotong rambut, kuku, dan bulu. Pandangan primbon Jawa tersebut
sama seperti yang tercantum dalam kitab Hasyiyah Bajuri ala Bin Qasim Al
Ghuzzi yang isinya sebagaimana berikut:
- Potong rambut pada hari Senin menjadikan lebih alim (pintar) dan fadil (utama).
- Potong rambut pada hari Selasa menjadikan kebinasaan sehingga harus dijauhi.
- Potong rambut pada hari Rabu menjadikan buruk akhlak dan kebiasaannya.
- Potong rambut pada hari Kamis menjadikan rezeki dan kekayaan.
- Potong rambut pada hari Jumat menjadikan kebermanfaatan ilmu dan kesantunan.
- Potong rambut pada hari Sabtu menjadikan penyakit yang menggerogoti tubuh.
- Potong rambut pada hari Minggu menjadikan hilang keberkahan.
3. Hari baik potong rambut menurut Fengshui
Dalam pandangan ilmu fengshui, pemilihan hari baik potong rambut
ditinjau dari penanggalan kalender China. Artinya, kita dianjurkan untuk
memotong rambut, kuku, dan bulu hanya pada tanggal-tanggal tertentu
yang memiliki nilai baik, misalnya tanggal 1, 3, 4, 6, 7, 8, 15, 16, 24,
26, 29, dan 30. Nilai dari masing-masing tanggal tersebut bisa Anda
baca di liefengshui.com.
http://liefengshui.com/hari-baik-potong-rambut-menurut-fengshui/
Nah, bagaimana menurut Anda? Setelah mengetahui pandangan tentang hari baik potong rambut,
kuku, dan bulu dari beberapa budaya dan keyakinan, pandangan manakah
yang akan Anda ikuti? Karena kebanyakan kita adalah Muslim, tentu akan
lebih utama bila kita mengikuti sunnah bukan? Semoga bermanfaat!
Mungkin Kau Cari: